SAMARINDA, Dalam rangka mendongkrak ekonomi kreatif Samarinda, Dinas Pemuda Olahraga dan Pariwisata (Disporapar) Kota Samarinda bekerjasama dengan komunitas kopi anggota Bubuhan Kopi Samarinda (BKS) untuk mengisi data ekonomi kreatif.
Agnes Gering Bilawing, Kepala Bidang Pengembangan Ekonomi Kreatif Disporapar Samarinda, saat bertemu dengan BKS di Kedai Kopi Nusantara (Konus) Jl. M Yamin Samarinda, Rabu (27 April 2022) menjelaskan, sejak 31 Maret lalu, pihaknya telah mengirimkan Surat ke Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) yang ditandatangani Kementerian Pariwisata dan Walikota Samarinda untuk melakukan uji sampel ekonomi kreatif di Samarinda.
Maka Agnes bekerja sama dengan berbagai pegiat ekonomi kreatif di Samarinda, salah satunya BKS. Pertemuan tersebut mengkomunikasikan maksud dan tujuan pendataan untuk pengajuan Kota Samarinda sebagai kota kreatif
“Ingin membahas tentang pengisian borang dari Kementerian RI sekaligus menjelaskan kepada teman-teman terkait maksud dan tujuan pengisian borang, kemudian arahnya ke mana,” Kata Agnes kepada Koran Kaltim, Rabu (27/4/2022) malam.
Di bidang ekonomi kreatif terdapat 17 subsektor, dan dalam hal ini Agnes mengatakan dia memprioritaskan 4 subsektor utama di Samarinda, yaitu memasak, kerajinan, musik dan fashion. Kemudian, dari 4 subsektor tersebut, masyarakat Samarinda akan melalui pendataan untuk menemukan satu subsektor yang lebih mungkin dilakukan oleh masyarakat Samarinda.
“Tujuannya adalah kita melakukan pemetaan, dari pendataan ini maka akan terlihat petanya pelaku ekonomi kreatif di Samarinda ini lebih condong ke mana,” Imbuhnya.
Selain itu, Agnes menjelaskan kelebihan peserta bisnis kreatif setelah pendataan, yang nantinya akan masuk ke database Kementerian RI. Hal ini memudahkan pemerintah Kota Samarinda dan Disporapar untuk menyusun rencana pembangunan dan merumuskan kebijakan yang relevan dengan pelaku usaha kreatif.
“Hasil pendataan menunjukan peta ekonomi kreatif di Samarinda nanti itu yang kita fokuskan tapi tidak mengenyampingkan sub yang lain. Ini nanti kita akomodir apa yang dibutuhkan untuk pengembangannya, nanti yang lain juga ikut terdampak dan tertarik,” terangnya.
Konferensi ini disambut baik oleh BKS. Ridwanto, Ketua BKS, mengungkapkan pihaknya mendukung pendataan ini agar para pelaku usaha kreatif khususnya yang bergerak di industri kopi bisa terlihat.
Menurutnya, ini merupakan hal yang positif untuk mendokumentasikan pemetaan bisnis kreatif seperti kopi agar meningkatkan peminat serta mendapat perhatian lebih dari pemerintah.
“Tujuannya sangat positif apalagi untuk pendekatan kita menghadapi IKN. Di mana profesi yang kami jalani untuk bidang perkopian harapannya agar bisa terlihat atau lebih diperhatikan pemerintah,” kata Ridwanto.
Dalam ekonomi kreatif ini, pemerintah perlu memberikan perhatian khusus. Menurutnya, kopi berkembang sangat pesat akhir-akhir ini, sehingga banyak memberikan kontribusi kepada pemerintah dalam hal perpajakan dan pengentasan pengangguran.
“Karena salah satu dampak yang kami berikan kepemerintah itu, kita memberikan lapangan kerja, pajak penghasilan yang kita berikan,” sambungnya.
Ridwanto juga ingin pelaku usaha kreatif lainnya dapat melakukan pendataan dengan baik. Karena bisa dihubungi langsung oleh pemerintah itu sangat penting.
Sumber : korankaltim.com