GUNUNG TABUR – Batik Berau kini mulai dikenal secara nasional. Batik ini diyakini akan semakin bersinar karena para pengrajin terus berupaya meningkatkan kualitas produk. Selain itu, dukungan berkelanjutan dari PT Bukit Mandiri Makmur Utama (BUMA) membantu pengrajin lokal.
Pada tanggal 13 April 2022, BUMA menyelenggarakan pelatihan penjahit dan membatik di Workshop Batik Putri Maluang, Desa Maluang, Kecamatan Gunung Tabur. Peserta berjumlah 12 orang, yaitu tujuh pengrajin batik dari Kampung Maluang, tiga istri karyawan perusahaan yang mengikuti program BUMA Wifeosystemur di bidang fashion dan interior design, serta dua penjahit dari tambang.
Pelatihan ini diisi oleh dua orang narasumber dari Jakarta yang memiliki pengetahuan tentang dunia fashion dan batik. Keduanya adalah Sonny Muchlison dan Novi Yuniarti, desainer dan guru besar Program Studi Busana dan Desain Institut Kesenian Jakarta.
Dua pembicara menemani peserta selama seminggu. Mereka memandu peserta dalam mendesain kain batik, mengidentifikasi warna dan memilih bahan yang tepat. Selama ini, penjahit diinstruksikan untuk menyiapkan berbagai pakaian. Setelah semua materi dan praktek selesai, pelatihan diakhiri dengan peragaan busana yang menampilkan karya para peserta pelatihan.
“Kami berharap, para pembatik bisa terus memperkaya motif dan pola mereka yang bersumber kepada kearifan lokal dan peduli kepada lingkungan Berau,” terang Sonny Muchlison selaku narasumber pelatihan ini.
Sumber : Berau Terkini