Skip to main content

Ruang Belajar, Berbagi, Berkolaborasi dan Berekpresi Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Balikpapan

By 16 September 2021Berita

Ruang Belajar, Berbagi, Berkolaborasi dan Berekpresi Bagi Pelaku Ekonomi Kreatif Balikpapan

Sejak jaman kemerdekaan, Provinsi Kalimantan Timur meletakkan paradigma ekonomi ekstraktif sebagai penyangga utama pendapatan daerah. Meneruskan warisan kolonial Belanda, minyak bumi dan gas disedot, kemudian hutan hujan tropis dataran rendah ditebang untuk diambil kayunya, lalu dataran dan bukit digali untuk diambil batuannya yang mengandung emas, batubara dan mineral lainnya.

Deforestasi atau pembabatan hutan terus dilanjutkan meski industri kayu tak lagi menjadi primadona. Lahan bekas hutan kemudian dijadikan perkebunan kelapa sawit, bukan hanya hutan yang dikonversi menjadi lahan sawit melainkan juga lahan basah yang berupa rawa-rawa.

Ekstraksi mineral dan batuan juga terus berlanjut dengan rencana pengembangan industri semen yang akan menambang kandungan pasir besi, batuan tanah liat dan batuan gamping yang berada di bentang alam karst Kalimantan Timur.

Pola ekonomi ekstaktif dalam bentuk sedot, tebang dan keruk ini telah menimbulkan persoalan ekologi yang akut. Bencana kebanjiran, kekeringan, tanah longsor dan kebakaran lahan menjadi akrab dengan masyarakat Kalimantan Timur.

Refleksi atas pola ekonomi pembangunan yang merusak kekayaan alam Kalimantan Timur ini melahirkan kesadaran untuk merubah pola politik pembangunan yang lebih ramah lingkungan. Pembangunan yang memastikan keberlanjutan atau kelestarian sumberdaya alam baik yang hayati maupun non hayati.

Tentu saja merubah pola atau paradigma ekonomi pembangunan tidaklah semudah membalikkan telapak tangan. Mesti ada upaya yang konstruktif yang dimulai dari pengembangan ekosistem yang memungkinkan sumberdaya masyarakat setempat bisa berkembang.

Di sela waktu sebelum penyelenggaraan Dialog Aktualisasi Pelaku Ekonomi Kreatif Kota Balikpapan, Kepala Dinas Pariwisata Propinsi Kalimantan Timur , Sri Wahyuni beserta rombongan menyempatkan diri untuk mengunjungi infrastuktur pendukung untuk pengembangan ekonomi kreatif di Kota Balikpapan.

Adapun lokasi yang dikunjungi meliputi :

1. Balikpapan Creative Center

Diresmikan pada HUT ke 122 Kota Balikpapan, Balikpapan Creative Centre mengambil tempat di sisi kanan Gedung Klandasan yang berdampingan dengan Taman Bekapai.

Bangunan ini awalnya merupakan gedung bioskop bernama Gelora yang kemudian dialihfungsikan sebagai gedung parkir pegawai negeri sipil, Kehadiran Balikpapan Creative Centre di gedung 8 lantai ini menandai komitmen yang kuat dari Pemerintah Kota Balikpapan untuk mengembangkan diri sebagai Kota Kreatif.

Di Balikpapan Creative Centre disediakan ruang-ruang untuk gerai pelaku ekonomi kreatif dalam berbagai bidang, mulai dari kuliner, kerajinan, pakaian dan aksesories, aplikasi dan permainan digital.

Selain itu disediakan juga area untuk pertemuan, panggung pertujukkan dan juga ruang pamer yang bisa dimanfaatkan oleh komunitas kreatif secara gratis.

Yang menarik roof top dari Balikpapan Creative Centre juga bisa dimanfaatkan baik untuk pertemuan maupun event terbatas.. Di dak lantai paling atas yang sekaligus menjadi atap dari gedung ini ada dua gazebo cukup besar dan beberapa gazebo kecil serta dua teropong yang bisa dipakai untuk melihat Kota Balikpapan dari ketinggian.

2. Kebun Raya Balikpapan

Balikpapan mempunyai satu-satunya Kebun Raya di Pulau Kalimantan. Dengan luas kurang lebih 309 hektar, Kebun Raya Balikpapan berada di dalam wilayah Hutan Lindung Sungai Wain {HLSW}.

Keberadaan Kebun Raya Balikpapan ini tak lepas dari keberhasilan Pemerintah Kota Balikpapan dalam menjaga Kawasan Hutan Primer Sungai Wain seluas kurang lebih 10.000 hektar lewat kebijakan yang melarang aktivitas pertambangan batubara di Kota Balikpapan.

Kebun Raya Balikpapan terletak di Kelurahan Karang Joang Km. 15, Kecamatan Balikpapan Utara. Mempunyai ribuan koleksi tanaman hutan Kalimantan, Kebun Raya Balikpapan dimaksudkan sebagai lokasi pengawetan dan pelestarian tanaman kayu Indonesia.

Selain koleksi tanaman kayu, Kebun Raya Balikpapan juga mempunyai koleksi ratusan jenis Anggrek Hutan Kalimantan, Kantong Semar dan aneka jenis tanaman obat.

Dibagi dalam zona-zona taman tematik, Kebun Raya Balikpapan dilengkapi sarana prasarana untuk seperti track olahraga/petualangan, pendidikan dan mengisi waktu luang. Ada pula 3 area camping ground, ampiteater, gazebo, ruang pertemuan dan resort.

Dengan demikian Kebun Raya Balikpapan bisa menjadi lokasi penyelenggaraan event kreatif secara outdoor dengan latar belakang alam hutan alami Kalimantan.

3. Digital Innovation Lounge Balikpapan

Digital Innovation Lounge {DILo} Balikpapan merupakan inisiatif dalam wujud Creative Camp yang dikembangkan oleh PT. Telkom Indonesia. DILo Balikpapan berada di Jalan MT Haryono, Gedung Telkom STO 3, Kompleks Pertokoan Balikpapan Baru.

Dimaksudkan sebagai ruang interaksi peminat dan pelaku digital kreatif, keberadaan DILo diharapkan mampu menciptakan bibit-bibit Digitalpreneur yang siap untuk memasuki dunia industri/ekonimi digital kreatif.

Menyediakan ruang kerja bersama, ruang kelas dan internet kecepatan tinggi, DILo digerakkan oleh komunitas, relawan dan mentor yang siap berbagi serta berkolaborasi untuk tumbuh bersama.

Kegiatan DILo meliputi program pengembangan digital talent untuk membangun start up barumelalui pra-inkubasi dan bantuan mentor berpengalaman, event seperti pertemuan komunitas, gathering dengan experts, hackaton, seminar, workshop dan lain-lain, program inkubasi produk game, dan program pengembangan digital profesional seperti hacker, hipster dan hustler.

Pada intinya DILo adalah learning centre yang diselenggakan oleh relawan, mentor dan komunitas untuk siapa saja yang ingin meningkarkan kompentensi dalam dunia digital preuneur. Namun DILo juga merupakan ruang untuk berbagi kepada masyarakat luas seperti yang dilakukan oleh para mentor dan relawan DILo Balikpapan yang melakukan pelatihan kepada para guru yang gagap teknologi ketika harus menyelenggarakan pendidikan dalam jaringan.

Masih banyak ruang publik lainnya di Kota Balikpapan yang bisa menjadi infrastruktur penunjang bagi pengembangan ekonomi kreatif seperti taman, pantai, lapangan dan gedung kesenian. Ketersedian ruang dan pengelolaan yang inklusif membuat Kota Balikpapan menjadi salah satu daerah yang terkemuka dalam ekonomi kreatif di Kalimantan Timur.

Note : artikel ini merupakan catatan perjalanan kesah.id dengan fasilitasi dari Bidang Pengembangan Karya Seni Budaya {Ekraf} Dinas Pariwisata Provinsi Kalimantan Timur.

Sumber : https://kesah.id/ruang-belajar-berbagi-berkolaborasi-dan-berekpresi-bagi-pelaku-ekonomi-kreatif-balikpapan/

admin

Author admin

More posts by admin

Tinggalkan Komentar